Senin, 17 Oktober 2016





Joko Widodo



Joko Widodo
ꦗꦏꦮꦶꦢꦢ
Presiden Indonesia ke-7
Petahana
Mulai menjabat
20 Oktober 2014
Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla
Didahului oleh Susilo Bambang Yudhoyono
Gubernur DKI Jakarta ke-16
Masa jabatan
15 Oktober 2012 – 16 Oktober 2014
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Wakil Basuki Tjahaja Purnama
Didahului oleh Fauzi Bowo
Fadjar Panjaitan (Plt.)[1]
Digantikan oleh Basuki Tjahaja Purnama
Wali Kota Surakarta ke-16
Masa jabatan
28 Juli 2005 – 1 Oktober 2012
Penguasa monarki Pakubuwana XIII
Mangkunegara IX
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Gubernur Mardiyanto
Ali Mufiz
Bibit Waluyo
Wakil F.X. Hadi Rudyatmo
Didahului oleh Slamet Suryanto
Digantikan oleh F.X. Hadi Rudyatmo
Informasi pribadi
Lahir 21 Juni 1961 (umur 55)
Bendera Indonesia Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia
Kebangsaan  Indonesia
Partai politik PDIPLogo.png PDI-P
Suami/istri Iriana
Anak Gibran Rakabuming Raka[2]
Kahiyang Ayu[3]
Kaesang Pangarep[3]
Alma mater Universitas Gadjah Mada
Pekerjaan Pengusaha
Politikus
Agama Islam
Tanda tangan
Presiden Jokowi.jpg Artikel ini merupakan bagian dari seri
Joko Widodo
  • Posisi Politik Joko Widodo

Walikota Surakarta
  • Rebranding Solo - Solo:The Spirit of Java
  • Solo Techno Park
  • Mobil Esemka
  • Penataan Pedagang Kaki Lima
  • Konflik dengan Gubernur Jawa Tengah

Gubernur DKI Jakarta
  • Kartu Jakarta Pintar dan Kartu Jakarta Sehat
  • Proyek MRT
  • Jakarta Night Festival

Presiden Republik Indonesia
  • Kabinet Kerja
  • Tol Laut
  • Eksekusi Mati pengedar Narkoba
  • Penenggelaman Kapal nelayan asing
  • Paket Kebijakan Ekonomi Pemerintah

Signature of Joko Widodo.svg
Presiden Republik Indonesia
Ir. H. Joko Widodo (O Jawa: Jaka Widada, Jawa Latin: Jåkå Widådå, Hanacaraka: ꦗꦏꦮꦶꦢꦢ) atau yang lebih akrab disapa Jokowi (lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 21 Juni 1961; umur 55 tahun) adalah Presiden ke-7 Indonesia yang mulai menjabat sejak 20 Oktober 2014. Ia terpilih bersama Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla dalam Pemilu Presiden 2014. Jokowi pernah menjabat Gubernur DKI Jakarta sejak 15 Oktober 2012 sampai dengan 16 Oktober 2014 didampingi Basuki Tjahaja Purnama sebagai wakil gubernur. Sebelumnya, dia adalah Wali Kota Surakarta (Solo), sejak 28 Juli 2005 sampai dengan 1 Oktober 2012 didampingi F.X. Hadi Rudyatmo sebagai wakil wali kota.[4] Dua tahun menjalani periode keduanya menjadi Wali Kota Solo, Jokowi ditunjuk oleh partainya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), untuk bertarung dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).[5]
Joko Widodo berasal dari keluarga sederhana. Bahkan, rumahnya pernah digusur sebanyak tiga kali, ketika dia masih kecil,[6] tapi ia mampu menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada. Setelah lulus, dia menekuni profesinya sebagai pengusaha mebel.[6] Karier politiknya dimulai dengan menjadi Wali Kota Surakarta pada tahun 2005.[7] Namanya mulai dikenal setelah dianggap berhasil mengubah wajah Kota Surakarta menjadi kota pariwisata, kota budaya, dan kota batik.[8] Pada tanggal 20 September 2012, Jokowi berhasil memenangi Pilkada Jakarta 2012. Kemenangannya dianggap mencerminkan dukungan populer untuk seorang pemimpin yang "muda" dan "bersih", meskipun umurnya sudah lebih dari lima puluh tahun.[9]
Semenjak terpilih sebagai gubernur, popularitasnya terus melambung dan menjadi sorotan media.[10][11] Akibatnya, muncul wacana untuk menjadikannya calon presiden untuk pemilihan umum presiden Indonesia 2014.[12] Ditambah lagi, hasil survei menunjukkan, nama Jokowi terus unggul.[13] Pada awalnya, Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri menyatakan bahwa ia tidak akan mengumumkan calon presiden dari PDI Perjuangan sampai setelah pemilihan umum legislatif 9 April 2014.[14] Namun, pada tanggal 14 Maret 2014, Jokowi menerima mandat dari Megawati untuk maju sebagai calon presiden, tiga minggu sebelum pemilihan umum legislatif dan dua hari sebelum kampanye.[15]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar