Joko Widodo
Joko Widodo ꦗꦏꦮꦶꦢꦢ |
|
---|---|
Presiden Indonesia ke-7 | |
Petahana | |
Mulai menjabat 20 Oktober 2014 |
|
Wakil Presiden | Muhammad Jusuf Kalla |
Didahului oleh | Susilo Bambang Yudhoyono |
Gubernur DKI Jakarta ke-16 | |
Masa jabatan 15 Oktober 2012 – 16 Oktober 2014 |
|
Presiden | Susilo Bambang Yudhoyono |
Wakil | Basuki Tjahaja Purnama |
Didahului oleh | Fauzi Bowo Fadjar Panjaitan (Plt.)[1] |
Digantikan oleh | Basuki Tjahaja Purnama |
Wali Kota Surakarta ke-16 | |
Masa jabatan 28 Juli 2005 – 1 Oktober 2012 |
|
Penguasa monarki | Pakubuwana XIII Mangkunegara IX |
Presiden | Susilo Bambang Yudhoyono |
Gubernur | Mardiyanto Ali Mufiz Bibit Waluyo |
Wakil | F.X. Hadi Rudyatmo |
Didahului oleh | Slamet Suryanto |
Digantikan oleh | F.X. Hadi Rudyatmo |
Informasi pribadi | |
Lahir | 21 Juni 1961 Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia |
Kebangsaan | Indonesia |
Partai politik | PDI-P |
Suami/istri | Iriana |
Anak | Gibran Rakabuming Raka[2] Kahiyang Ayu[3] Kaesang Pangarep[3] |
Alma mater | Universitas Gadjah Mada |
Pekerjaan | Pengusaha Politikus |
Agama | Islam |
Tanda tangan |
Artikel ini merupakan bagian dari seri Joko Widodo |
||
---|---|---|
Walikota Surakarta
Gubernur DKI Jakarta
Presiden Republik Indonesia
|
Joko Widodo berasal dari keluarga sederhana. Bahkan, rumahnya pernah digusur sebanyak tiga kali, ketika dia masih kecil,[6] tapi ia mampu menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada. Setelah lulus, dia menekuni profesinya sebagai pengusaha mebel.[6] Karier politiknya dimulai dengan menjadi Wali Kota Surakarta pada tahun 2005.[7] Namanya mulai dikenal setelah dianggap berhasil mengubah wajah Kota Surakarta menjadi kota pariwisata, kota budaya, dan kota batik.[8] Pada tanggal 20 September 2012, Jokowi berhasil memenangi Pilkada Jakarta 2012. Kemenangannya dianggap mencerminkan dukungan populer untuk seorang pemimpin yang "muda" dan "bersih", meskipun umurnya sudah lebih dari lima puluh tahun.[9]
Semenjak terpilih sebagai gubernur, popularitasnya terus melambung dan menjadi sorotan media.[10][11] Akibatnya, muncul wacana untuk menjadikannya calon presiden untuk pemilihan umum presiden Indonesia 2014.[12] Ditambah lagi, hasil survei menunjukkan, nama Jokowi terus unggul.[13] Pada awalnya, Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri menyatakan bahwa ia tidak akan mengumumkan calon presiden dari PDI Perjuangan sampai setelah pemilihan umum legislatif 9 April 2014.[14] Namun, pada tanggal 14 Maret 2014, Jokowi menerima mandat dari Megawati untuk maju sebagai calon presiden, tiga minggu sebelum pemilihan umum legislatif dan dua hari sebelum kampanye.[15]